Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-18 21:22:04【Tempat Makan】423 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(847)
Sebelumnya: Kiat menghindari penyakit semasa banjir
Selanjutnya: Gempa bumi dangkal, magnitudo 4,4 terjadi di Tarakan Kaltara
Artikel Terkait
- Gratis PPN rumah, bisnis properti diperkirakan semakin baik
- Setahun Pemerintahan Prabowo
- Satgas sebut gudang cengkeh di AS kosong imbas kasus zat radioaktif
- TNI AL benarkan satu pecatan prajurit terlibat penyekapan di Tangsel
- Kalteng pastikan dukungan penuh keberlangsungan program Sekolah Rakyat
- KBRI Phnom Penh bantu 97 WNI yang ditangkap polisi Kamboja
- Polres Lombok Timur usut penyebab keracunan pelajar setelah santap MBG
- Prabowo: Dari 1,4 miliar porsi, MBG sukses 99,99 persen tanpa keracunan
- Pemkab Bantul pertemukan Kopdes dengan SPPG baru, dukung keberlanjutan
- Anggota Komisi IX DPR: MBG "senjata perang" pemerintah bangun masa depan
Resep Populer
Rekomendasi

Mendagri: Inflasi YoY Oktober masih aman di angka 2,86 persen

Mengenal bahaya Cesium

UNRWA: 300.000 siswa di Jalur Gaza akan kembali bersekolah

Iran kecam pelanggaran berulang Israel terhadap gencatan senjata di Gaza

SD Negeri OO3 Penajam ajarkan kemandirian lewat program MBG

Aktris Diane Keaton mengidap pneumonia bakterial jelang wafat

Menyambut penerbang dari bumi utara

Kementerian Kebudayaan berkolaborasi untuk memajukan kebudayaan